Puisi-puisi D. Kemalawati

JALAN PUISIKU
D. Kemalawati
Karena segalanya memiliki batas waktu
Maka kuseru saja pada senja
Sekuat suara ombak saat lidahnya pecah
Agar didengar bulan yang tinggi
Agar besok ketika matahari kembali
Langit tak retak dan jantungku tetap berdetak
Jika pun sepi tanpa kicau burung
Biarkan embun bertahan di kilaunya
Hingga pagi benar-benar berhenti
Bertahan di hijau daun rimbun pikiranku
Tak kukatakan lagi mungkin
Pada batas waktu yang keliru
Karena semua jalan Pasti akan buntu
Juga puisiku
Banda Aceh, 24 Desember 2020
SAHABAT
D. Kemalawati
Sahabat itu terlihat pada jejak langkah
Pada wajah yang sumringah
Pada mata yang bercahaya
Tidak selamanya di jalan yang sama
Kadang kita berbeda arah
Utara yang jauh dan selatan yang mendekat
Ketika barat sama-sama menghadap
Debur lautan adalah rindu menggejolak
Sahabat kadang menyimpan airmata
Kelak di hadapanmu tumpah beningnya
Tak ada yang menggali lebih dalam derita
Hanya kehangatan yang lembut mengalir
Dari bahasa dan pandangan mata
Mungkin ada di perjalanan yang tak rata
Tangan kita terlepas tak sengaja
Tapi itu sangat langka hingga kita lupa
Karena ketika bersama, hanya bahagia yang ada
Banda Aceh, 25 Desember 2020
D.Kemalawati, Sastrawati Indonesia dari Aceh
Komentar