Puisi-Puisi Covid19 Mezra E. Pellondou

KENORMALAN BARU
(New Normal)
Mezra E. Pellondou:
Kenormalan baru adalah rimbunan daun
yang sulit memahami bagaimana bisa
berfotosintetis di dapurnya saat matahari
memilih lockdown
Di Jembatan Petu, jauh dari jejak wabah dan hoax
Bunga-bunga tropis mekar dipotret musim
yang sosoknya lebih jujur dari lensa kamera
Kupang, 27 Mei 2020
AIR MATA NASIB
Mezra E. Pellondou:
Tangisan kesakitan
menuntun airmatanya sendiri
dalam letihnya perjalanan
jatuh pada batu
tak mampu temukan
sepasang mata untuk
menampungnya kembali
pulang adalah rindu
yang paling batu
Kupang, 28 Mei 2020
TERLAHIR BARU
Mezra E. Pellondou
Aku masuk dalam sunyi yang sejuk
Menggelar tikar pulas dalam rumah
yang ramai mimpi
Ribuan kenangan matahari dan semesta
tak berhenti bercinta setiap malam
saat jarak dipahat dalam kegilaan
yang menjelma kenormalan
kita terlahir baru
terbungkus kapas-kapas awan
jatuh jadi embun di bumi yang tetap sama
namun pada harum bunga yang berbeda
Kupang, 29 Mei 2020
JEJAK DI DETAK NADI
Mezra E. Pellondou
Telaga matamu rapuh
Dunia dalam tanganmu
telah retak-retak
Baru saja kau hirup udara
bau busuk
tanpa cahaya
Awan hitam menyakiti dalam mimpi
Sejarah mengunyah hingga lumat
Tak berbatas tanggal juga catatan kaki
Kapan semuanya berakhir
Gelap yang bercahaya
Atau cahaya jadi gelap
Mereka saling mendekap
tak ingin lepas dari lelap
tinggalkan jejak di detak nadi
Kupang, 30 Mei 2020
KUNCUP-KUNCUP BERSAYAP
Mezra E. Pellondou:
Di kedalaman jiwa harapan berurat dan berakar
Dari luas padang-padang mimpi kembang tropis
Terus berpesta matahari
tiba-tiba kuncup-kuncupnya ditotok burung
bersama keringatmu yang jatuh
Kumbang datang dan memungutnya
Merakitnya jadi sayap
Saat kau hampir tak yakin
bahwa masa depanmu tetap ada
Kupang, 31 Mei 2020
Mezra E. Pellondou, lahir dan menetap di Kupang-NTT. Penerima Adi Acarya Award dari GMBI (2020) sebagai Penulis Berdedikasi dan Pengembangan Pendidikan Literasi terbaik. Pemenang Pertama Penghargaan Sastra untuk Pendidik dari Badan Pengembangan Bahasa RI (2012). Penerima penghargaan NTT Award (2013) Kategori Sastra dan Humaniora. Menerbitkan Kitab Puisi Sujud Selembar Daun (2020), Beta Indonesia Keliling Tanah Air dengan Puisi (2018), Likurai dari Negeri yang Membatu (2017), Tujuhpuluhkalitujuhkali (2015), Kekasih Sunyiku (2013). Empat buku kumpulan cerpen, Kuda dan Sang Dokter (2017);Menjahit Gelombang (2020); Negara Te Au Na (2020);MAKHPELA (2020).
Buku Essai Sastra, Dari Suri Ikun Bu Ikun hingga Tuan Kamlasi (2018). Naskah Film/Sinetron Anak berjudul Merah Putih di Ujung Tiang (2019)/telah difilmkan dan dipublikasikan TVRI NTT dan TVRI Nasional 11 Oktober 2019. Empat Novel, serta terlibat dalam puluhan antologi bersama. Karya-karya Mezra lolos muat dalam berbagai Koran media cetak dan portal sastra. FB: Bunda Mezra Pellondou. IG. Mezra Pellondou. Youtube: mezra elisabeth pellondou.
Komentar